Setelah Grup Samsung menjual sebagian perusahaan afiliasinya kepada
Grup Hanhwa, restrukturisasi otonomi dunia bisnis kini menjadi disoroti.
Restrukturisasi
dunia bisnis dengan melepas bidang usaha yang tidak menguntungkan dan
memfokuskan diri pada bidang usaha yang menguntungkan telah menjadi
pokok masalah.
Samsung telah menjual 4 perusahaan afiliasinya,
Samsung Techwin, Samsung General Chemicals, Samsung Thales, dan Samsung
Total Petrochemicals kepada Grup Hanhwa dan total harga saham keempat
perusahaan ini mencapai 2 triliun won.
Penjualan perusahaan
afiliasi Samsung ke perusahaan besar dalam negeri seperti ini baru
dilakukan setelah 17 tahun sejak krisis keuangan tahun 1997.
Samsung
sedang melakukan restrukturisasi terhadap anak perusahaannya sejak
semester kedua tahun lalu. Mereka melepaskan perusahaan yang kurang
memiliki daya saing dan kurang menghasilkan laba, lalu merestrukturisasi
grupnya ke bidang usaha inti, yakni elektronik, perbankan dan jasa,
serta konstruksi dan industri berat.
Dengan penjualan ini, Samsung
akan bisa melepaskan bisnis non-intinya, sementara Hanhwa akan mampu
meluaskan skala dan daya saingnya pada bidang industri pertahanan dan
kimia.
Penjualan perusahaan afiliasi Samsung ini memiliki makna
penting karena dilakukan secara otonomi. Selama ini kebanyakan
konglomerat hanya memfokuskan diri memperbesar bidang usahanya dan
restrukturisasi hanya dilakukan pemerintah secara paksa atau pada saat
kondisi perusahaan memburuk.
Bersama dengan aksi Samsung ini dunia bisnis Korea Selatan
tampak mulai melakukan restrukturisasi otonom yang kuat. Grup Hyundai
sedang melakukan penggabungan anak perusahaannya di bidang industri
berat. Grup Doosan pun telah menyelesaikan penjualan 20 merek produk
konsumsinya dan menyusun kembali bidang usahanya yang berpusat pada
industri berat.
Secara khusus seluruh bidang usaha minyak dan
kimia telah mulai direstrukturisasi besar-besaran setelah transaksi
antara Samsung dan Hanhwa tersebut.
Restruktursasi otonom ini dinilai positif karena dilakukan untuk memperkuat daya saing demi menjaga eksistensi perusahaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar