Rabu, 31 Desember 2014

Bisnis Waralaba Makanan Paling Menjanjikan di Tahun 2015

 
Bisnis Waralaba Makanan
 
 
Anda yang tengah mencari peruntungan dalam berbisnis, cuan waralaba atau franschise tahun depan masih menggiurkan. Pertumbuhan ekonomi yang membaik mendorong naiknya pendapatan warga. Utamanya, kenaikan jumlah kelas menengah.

Boston Consulting Group memprediksi jumlah kelas menengah di Indonesia sebesar 64% dari 2012 yang berjumlah 41,6 juta jiwa menjadi 68,2 juta jiwa pada 2020. Dengan pengeluaran berkisar berkisar Rp 2 juta hingga Rp 3 juta per bulan, kelas menengah ini menjadi pasar potensial bagi bisnis, tak terkecuali pebisnis waralaba.

Ketua Komite Tetap Waralaba dan Lisensi Kadin Amir Karamoy mengatakan, bisnis waralaba masih akan semarak tahun depan. Tak hanya waralaba lokal tapi juga waralaba asing. "Potensi pasar Indonesia jadi pemacu," ujar dia.

Berlakunya pasar bebas ASEAN, pewaralaba dari negeri tetangga di kawasan Asia Tenggara akan menyerbu pasar Indonesia. Pebisnis waralaba Thailand dan Filipina termasuk agresif mengincar bisnis di Indonesia. Dalam pameran Franchise & License Expo Indonesia 2014 belum lama ini, sekitar 45 brand waralaba asing siap merambah pasar Indonesia.

Mereka datang dari Korea Selatan, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Jepang. Kebanyakan dari mereka membidik sektor makanan. "Ini bisnis paling unggul di tahun depan," kata Amir.

Naiknya pendapatan bertambahnya warga kelas menengah, berikut perubahan gaya hidup menjadi pendorong bisnis ini. Alasan yang sama menjadikan bisnis waralaba seperti ritel, salon dan spa, travel, pendidikan serta klinik kesehatan dan kecantikan juga menjanjikan. "Investor Jepang juga akan masuk bisnis kesehatan dan ritel lebih banyak lagi, " tandas Amir.

Pengamat waralaba Anang Sukandar menambahkan, bisnis waralaba kuliner masih akan mendominasi tahun depan. "Dibandingkan sektor lain, bidang makanan masih nomor satu," ujarnya. Bisnis ini menjanjikan karena pasarnya besar dan dibutuhkan semua orang sehingga perputaran uangnya lebih cepat.

Urutan kedua sektor ritel. Selanjutnya diisi sektor lain yang mayoritas berhubungan dengan kebutuhan warga dan gaya hidup konsumerisme. Sayang, peluang menggiurkan dari sektor kuliner, kata Amir dan Anang, dominan diambil waralaba asing. Adapun jagoan lokal, banyak yang bermain di sektor ritel. "Waralaba lokal jago kandang, padahal peluang di Asean juga terbuka, "ujar Amir.

Selasa, 30 Desember 2014

Peluang Bisnis Perangkat Elektronik

 
peluang bisnis terbaru
 
Banyaknya usaha elektronik yang ada saat ini, di karena kebutuhan masyarakat akan barang elektronik juga semakin meningkat.
 
NERACA
 
Permintaan masyarakat akan produk elektronik cukup tinggi, akibatnya usaha penjualan perangkat elektronik saat ini banyak ditemukan di berbagai tempat. Dari mulai usaha pembuatan barang elektronik, toko elektronik, usaha jasa reparasi barang elektronik, sampai Mandiri - UMKM - Mandiri Kredit Usaha Produktif elektronik banyak kita temukan di sekitar kita.
 
Apalagi, mengingat kalau saat ini produk elektronik bukan lagi menjadi barang mewah, hampir setiap rumah sudah memiliki barang elektronik. Tak peduli dari kalangan apa masyarakat tersebut. Ya, baik masyarakat menengah ke atas, maupun masyarakat menengah ke bawah sudah barang tentu menggunakan barang elektronik untuk memudahkan pekerjaan mereka.
 
Dengan kata lain, usaha di sektor elektronik memiliki prospek yang sangat cerah, apalagi saat ini perkembangan teknologi sangat pesat. Dan masyarakat pun memanfaatkan perkembangan teknologi tersebut untuk mempermudah pekerjaan mereka.
 
Tentu saja, tingginya minat dan daya beli konsumen akan barang elektronik, memberikan keuntungan tersendiri bagi para pelaku Usaha elektronik. Seperti Ichen misalnya, keuntungan yang didapat cukup besar. Apalagi dia juga memberikan fasilitas kredit.
 
"Kan tidak semua konsumen punya banyak uang, saya bekerjasama dengan salah satu leasing untuk membiayai konsumen. Biasanya, konsumen yang ada di sini lebih mencari produk seperti televisi, PS, AC, kulkas, dan mesin cuci," sebut Ichen pemilik salah satu toko elektronik di bulangan Kebon Jeruk Jakarta barat.
 
Meski demikian, usaha di bidang ini juga pasti akan menemui kendala, nah kendala dalam menjalankan usaha ini biasanya adalah karena kurangnya modal untuk mengembangkan usaha. Karena untuk membuka Usaha elektronik, membutuhkan modal usaha yang tidak sedikit, apalagi jika melihat ketatnya persaingan bisnis yang cukup ketat.
Kendala yg lainnya yaitu harga barang elektronik yg sering naik turun, seiring dgn naik turunnya nilai rupiah.
 
Memulai Usaha
 
Untuk memulai utamanya yang harus disiapkan adalah lokasi usaha yang strategis, setelah urusan lokasi usaha terpenuhi, selanjutnya cari informasi distributor barang elektronik yg dapat menyuplai produk elektronik.
 
Bisa saja degan bekerjasama pada toko grosir elektronik yang ada pusat penjualan elektronik seperti Glodok atau Mangga dua. Lalu, atur strategi pemasaran usaha elektronik milik Anda. Bisa degan membagikan brosur maupun pamflet di lingkungan sekitar toko Anda.
 
Selain itu Anda juga bisa beriklan di media sosial dengan cara free, atau jika punya dana lebih banyak, pasanglah iklan di berbagai mediabaik media cetak, elektronik, dimana semua itu bertujuan agar masyarakat mengetahui informasi mengenai keberadaan Usaha Anda.
 
Nah, jika usaha Anda ini sudah berjalan, bila perlu berikan potongan harga untuk pembelian produk tertentu. Sehingga konsumen tertarik untuk membeli produk elektronik pada di toko Anda. Karena walau bagaimana pun faktor harga sangat menentukan penjualan Anda.
 
Perlu Anda ingat, kunci kesuksesan usaha elektronik adalah dengan mengikuti perkembangan teknologi yang berkembang saat ini. Intinya, dengan menyediakan produk elektronik dengan teknologi terkini mampu menarik minat konsumen
 
Artikel lainnya

Senin, 29 Desember 2014

Model Bisnis Unik dan Terpadu

Pada Januari 1993, Lippo Karawaci meresmikan pembangunan kota mandiri pertamanya Lippo Village di Karawaci, Tangerang, yang terletak 30 kilometer sebelah barat Jakarta. Kemudian, pada tahun yang sama, perseroan mulai mengembangkan Lippo Cikarang, sebuah kota mandiri dengan kawasan industri ringan yang yang terletak 40 km sebelah timur Jakarta. LPKR resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 28 Juni 1996.

Setelah penggabungan delapan perusahaan properti pada 2004, Lippo Karawaci mengembangkan portofolio usahanya mencakup Urban Development, Large Scale Integrated Development, Retail Malls, Hospitals dan Hotels & Leisure.

LPKR yang tergabung dalam kelompok usaha Lippo Grup, memiliki usaha dalam bidang real estate, pengembangan perkotaan (urban development), pembebasan/ pembelian, pengolahan, pematangan, pengurugan dan penggalian tanah; membangun sarana dan prasarana/infrastruktur; merencanakan, membangun, menyewakan, menjual, dan mengusahakan gedunggedung, perumahan, perkantoran, perindustrian, perhotelan, rumah sakit, pusat perbelanjaan, pusat sarana olah raga dan sarana penunjang, termasuk tetapi tidak terbatas pada lapangan golf, klub-klub, restoran, tempat-tempat hiburan lain, laboratorium medik, apotik beserta fasilitasnya baik secara langsung maupun melalui penyertaan (investasi) ataupun pelepasan (divestasi) modal; menyediakan pengelolaan kawasan siap bangun, membangun jaringan prasarana lingkungan dan pengelolaannya, membangun dan mengelola fasilitas umum, serta jasa akomodasi.

Saat ini, LPKR adalah perusahaan properti terbesar di Indonesia dengan kapitalisasi pasar, aset dan pendapatan, dengan model bisnis yang unik dan terpadu. LPKR menciptakan perkembangan yang terencana yang menghindari kemacetan lalu lintas, yang bebas banjir, dan memiliki infrastruktur kelas dunia.

Perusahaan ini didorong oleh visi mempengaruhi kehidupan, sementara terus menciptakan nilai bagi para stakeholder. Atas keberhasilan perusahaan, LPKR melalui Lippo Cikarang terpilih sebagai The Region's Top 200 Small and Midsize Companies, Terbaik dibawah Satu Miliar Dolar dari Forbes Asia pada Desember 2014.

Hingga September 2014, LPKR dapat membukukan kenaikan 15,4 % laba yang terjadi karena terdapatnya pertumbuhan pendapatan yang sehat di semua lini bisnis, demikian dikatakan Perseroan melalui release pada hari Jumat. Laba bersih pengembang properti tersebut meningkat menjadi Rp1,05 triliun (USD86,8 juta) pada periode Januari-September dari Rp910 miliar pada periode sebelumnya.

LPKR memperkirakan laba perseroan 2014 mencapai Rp2,5 triliun, naik 107% dibandingkan 2013. Sementara pendapatan diperkirakan Rp11,7 triliun, naik 75%. Selama 2014, LPKR telah meluncurkan total 9 menara kondominium serta 1 gedung perkantoran. Perkiraan 2014, marketing sales properti LPKR mencapai sekitar Rp5,2 triliun atau tumbuh lebih dari 26% dari pencapaian tahun lalu sebesar Rp4,1 triliun.

Sementara untuk 2015, LPKR memperkirakan laba sebesar Rp2,2 triliun atau turun 15%. Sedangkan pendapatan diperkirakan Rp11,6 triliun, turun 0,5%.

Minggu, 28 Desember 2014

Bisnis Online Kurangi Omzet Konter Handphone


Bisnis Online Kurangi Omzet

Maraknya bisnis gadget dengan memanfaatkan media internet (online shopping) sedikit banyak berpengaruh pada omzet konter-konter handphone di Yogyakarta. Pemilik konter harus memeras otak lebih keras supaya tidak gulung tikar. 

Menurut pengelola sejumlah pusat handphone di Yogyakarta, Jacky Latupeirissa, semakin banyaknya bisnis online shopping memang membawa dampak tersendiri pada angka penjualan di konter. Meski penurunannya belum terlihat signifikan, dia menyebut ada pengurangan pendapatan perbulannya.

"Pasti ada lah dampaknya. Ada penurunan sekitar 20-30 persen," kata Jacky, Senin (6/10/2014).
Meski begitu, Jacky enggan memaparkan berapa nilai penurunan tersebut. Pasalnya, keuntungan yang diraup tiap konter cukup beragam. Meski begitu, diyakinkannya bahwa hampir semua konter mengalami dampak serupa.

Keunggulan sistem online menurutnya memang cukup menarik minat konsumen. Mereka bisa berbelanja gadget dan perangkat komunikasi tanpa harus repot datang ke konter. Sehingga, dari sisi waktu dan biaya, konsumen merasa diuntungkan karena efisiensinya.

Namun, ada keunggulan sistem belanja konvensional yang tak bisa tergantikan yakni interaksi antara penjual dan pedagang. Di dalamnya sekaligus mencakup urusan tawar menawar harga.

"Ini yang membuat beberapa konsumen lebih memilih untuk berbelanja di konter ketimbang melalui online shopping," katanya.

Untuk tetap bisa mengundang konsumen, biasanya pemilik konter bakal menggelar program promo beserta undian hadiah tertentu. Beberapa pemilik konter juga memanfaatkan media online untuk mendongkrak penjualannya.

"Ini jadi strategi untuk menyaingi bisnis online. Istilahnya, mereka jemput bola pada konsumen. Barang bisa diantar langsung pada konsumen," sambung Jacky.

Cinta Jajal Bisnis Online Shop




Ada aktivitas baru dalam keseharian Cinta Bramayasari, gadis yang aktif sebagai foto model dan usher ini. Kini ia mencoba mengembangkan diri dengan mencoba berbisnis fashion di dunia maya alias online shop.
“Kalau sedang tidak aja job, saya kan punya banyak waktu luang. Nah, daripada saya berbelanja habisin duit, kenapa tidak mencoba produktif,” kata gadis kelahiran Yogyakarta, 2 Desember 1990, kepada Tribun Jogja, Kamis (30/10/2014).

Cinta mengaku sangat suka berbelanja terutama produk fashion, maka dari itu, bisnis fashion langsung menjadi bidikannya. Namun untuk memulainya, Cinta justru tidak langsung membidik busana perempuan tetapi busana laki-laki.
“Pertimbangannya, simple. Pakaian cewek itu terlalu banyak jenisnya, kalo cowok kan sedikit, saya coba mencari produk yang berkarakter,” ujarnya.

Tetapi untuk berbisnis, gadis berzodiak Sagitarius itu mengaku tidak gampang. Bahkan saat mencari busana, ia harus rela panas-panas dan berjubel di Pasar Tanah Abang untuk mencari toko grosir yang cocok dengan konsepnya.

“Saat mencari busana seperti yang ada di bayangan saya, itulah tantangannya. Seharian berkeliling sampai benar-benar ketemu yang pas itu, sulitnya minta ampun!,” ujarnya.

Beruntung, setelah mendapat busana yang cocok, Cinta juga dijanjikan mendapat kemudahan dari supplier dalam pengirimannya. Dalam pemilihan fashion, Cinta memilih desian baju yang casual dan dapat dipakai untuk keseharian.

“Bidikan saya kan anak-anak cowok gaul gitu, bajunya yang nyaman untuk dipakai sehari-hari sehingga segmennya lebih luas,” jelasnya.

Dalam pemasaran, ia mulai dari menawarkan produknya di Blackberry Messenger, selain itu juga ia upload sejumlah produknya terutama T-Shirt di akun Facebook CintaBramaya Sari yang sudah punya ribuan pertemanan.

“Pengennya kedepan tidak hanya online shop, saya juga pengen menawarkannya langsung secara offline, mungkin bisa di pasar sunmor UGM juga pameran lainnya,” ujarnya.

Bisnis Online Diprediksi Kian Meroket


Bisnis Online Diprediksi Kian Meroket

Pertumbuhan bisnis online diperkirakan terus meroket pada tahun 2014 mendatang. Pergeseran perilaku belanja masyarakat yang mulai menyukai belanja secara online semakin menumbuhkan potensi bisnis secara elektronik ini.
General Manager JogjaCamp, penggagas Jejualan.com, Herlin Dwi Yudiandari mengatakan peminat bisnis online semakin meningkat dari hari ke hari. Ramainya bisnis online ini lantaran bisnis tersebut gampang dijalankan.

"Siapapun bisa menjalankan bisnis ini, apalagi sosial media juga menjamur," jelas Herlin di sela workshop Branding & Digital Marketing Toko Online di Jogja Expo Center, belum lama ini.
Meski bisnis online juga banyak yang hanya dijalankan berbekal sosial media saja, namun banyak juga pebisnis online yang menggarap toko online-nya dengan serius sebagai bagian dari branding.
Sebagai contoh di perusahaan rintisan yang menyediakan platform toko online Jejualan.com . Sejak didirikan setahun lalu kini penggunanya telah menembus angka 12 ribu. Jejualan.com merupakan jasa pembuatan toko online yang awalnya tanpa berbayar alias gratis. Bahkan sejak diterapkan berbayar, pengguna aktif nya mencapai angka 1400 member.

"Pengguna berbayar di kami setahun ini sudah ada 1400 member," jelas Herlin.
Dari 12 ribu pengguna jasa perusahaan rintisan asal Kota Gudeg ini, menurut dia 80 persen diantaranya merupakan pebisnis-pebisnis dari luar DIY dari kota-kota besar seperti Medan, Jakarta, Surabaya dan Balikpapan. Dari riset yang dilakukan pelaku bisnis online mayoritas dari kalangan anak muda dan sebagian lainnya ibu-ibu rumahtangga.

"Mereka yang membangun bisnis online dan menggunakan jasa Jejualan.com kebanyakan re-seller," jelasnya.
Di Yogyakarta, kata dia, sebenarnya bisnis online sangat menjanjikan apalagi usaha kecil menengah (UKM) di wilayah ini menjadi penggerak ekonomi. Namun sayangnya, kata dia UKM di Yogya belum banyak yang melakukan penjualan secara online.
"UKM belum banyak terjamah karena mungkin mereka lebih bergerak di produksi. Padahal marketing online potensinya cukup besar di sektor ini," jelasnya.

Jejualan sendiri memungkinkan pengguna membuat toko online tanpa harus memikirkan pemrograman di situs web. Saat ini ada dua pilihan layanan yang ditawarkan yakni Gold seharga Rp 60 ribu per bulan dan platinum seharga Rp 200 ribu per bulan. Layananan Jejualan.com juga dibantu layanan live chat 24 jam.
Herlin menargetkan pada 2014 ini porsi pengguna gratis 20-30 persennya akan masuk menjadi member berbayar. Adapun mengantisipasi resiko penipuan penjualan secara online, Herlin menyebut data base pengguna yang dilengkapi data diri seperti KTP dan nomor rekening menjadi filter.

"Jadi kalau ada penipuan dan ada aduan bisa dilacak. Sejauh ini hal seperti itu belum ada," ucapnya.
Adapun di seminar tersebut, narasumber yang dihadirkan selain memberikan tips cara berbisnis online juga memberikan ilmu strategi branding dan pemasaran produk online.

Selasa, 23 Desember 2014

Kunci Sukses Bukalapak.com di Bisnis Online

Bukalapak.com mengaku berhasil mencetak prestasi sebagai situs bisnis online terdepan di Indonesia. Perusahaan ini menduduki posisi ke-23 di layanan penyedia data trafik dan ranking situs web Alexa untuk wilayah Indonesia.

Achmad Zaky, CEO Bukalapak.com tak segan membuka rahasia kesuksesan teranyar yang diraih perusahaannya. Pria kelahiran Sragen tahun 1986 ini menyebutkan fokus pada produk dan layanan menjadi kunci utama kesuksesan Bukalapak di jagat e-commerce Indonesia.

"Kami memfokuskan diri dalam bidang ini (e-commerce) dan terus memperbaiki diri. Dalam bisnis yang kami lakukan, kepercayaan baik penjual dan pembeli menjadi sangat penting, ditambah tentunya kemudahan dan keamanan dalm bertransaksi," ujar Zaky di Restaurant Seribu Rasa, Jakarta.

Fokus pada produk yang dimilikinya membuat Zaky dan timnya tak gentar menghadapi persaingan yang kian ketat di industri e-commerce Tanah Air. Mendorong para pebisnis di kelas usaha kecil menengah (UKM) diklaim jadi salah satu usaha yang dilakukan Bukalapak dalam menjaring trafik.

"Kita coba memudahkan prosedur berjualan di Bukalapak supaya penjual senang bertahan di platform yang kami buat. Kita juga berusaha membuat para pengusaha UKM untuk terjun ke bisnis online dengan menghadirkan platform yang menarik dan mudah dimengerti," ungkapnya lagi.

Bukalapak sendiri berusaha mengamankan transaksi yang terjadi antara penjual dan pembeli dengan sistem money escrow yang disediakannya. Sistem pembayaran layaknya rekening bersama ini jadi salah satu jaminan keamanan transaksi di Bukalapak.

Saat ini, Bukalapak.com mengaku telah menyediakan lebih dari 1,25 juta produk dengan penambahan 80 ribu produk setiap harinya. Jumlah pedagang yang ada di situs bisnis online ini mencapai 140 ribu dan nilai transaksinya tiap bulan sekitar Rp 20 miliar.

Kadin Desak Pemerintah Perjelas Regulasi Bisnis Online

Berbagai pihak mulai berbondong-bondong mendesak pemerintah, segera membuat kejelasan dalam regulasi terkait bisnis online.

"Karena lompatan dunia digital beda dengan lompatan pada umumnya. Hal ini yang harus diperhatikan, sebagai warning buat pemerintah untuk mempersiapkan regulasi-regulasi dalam masalah informatika," tegas Wakil Ketua Kadin Pekanbaru Yudha kepada Sindonews.

Yudha menjelaskan, sebetulnya untuk regulasinya sudah ada hanya saja belum jelas seperti di beberapa negara maju lainnya.

Pemerintah juga berhadapan dengan MEA (masyarakat ekonomi ASEAN) dan memasuki persaingan pasar bebas. Semua kondisi ini menuntut pemerintah untuk bertindak dengan cepat.

Hal yang perlu dibenahi yang terkait dengan informatika, meliputi masalah hukum, perpajakan dan lain-lain. Sedangkan jika soal nominal, Yudha mengatakan, akan mengikuti dengan sendirinya jika regulasinya sudah jelas.

Diakui Yudha, saat ini memang fokus pemerintah lebih pada sosialisasi masalah online terlebih dahulu. Karen hingga saat ini pelaku bisnis online masih didominasi oleh kelas kecil dan mikro.

Terkait masuknya bisnis online asing ke Indonesia, hendaknya dianggap sebagai peluang untuk lebih mengembangkan industri kreatif. Namun bukan berarti tanpa penataan dari pemerintah.

"Kita tidak boleh melarang mereka (bisnis online asing) masuk, tapi kita bisa membatasi dan semuanya harus tertata baik," pungkasnya.

Tips Sukses Bisnis Online

 
Sukses Bisnis Online
 
 Cyber Monday merupakan penjualan online dengan diskon besar-besaran di hari Senin. Program ini muncul setelah program Black Friday sukses di Amerika Serikat (AS). 
 
Cyber Monday secara informal tercipta dalam sebuah diskusi online pada tahun 2003 dan dipopulerkan pada tahun 2005 oleh media dan pengecer yang ingin meningkatkan penjualan online.
 
Selama satu dekade terakhir, Cyber Monday telah berkembang setiap tahun dengan peningkatan penerimaan perdagangan elektronik. Namun, tidak semua pemilik bisnis online meraup keuntungan dari fenomena pemasaran ini.
 
Berikut adalah beberapa tips sukses memasarkan produk dalam Cyber Monday, seperti dilansir dari about.com, Jumat (28/11/2014).
 
1. Sukses memasarkan dengan email
Mempromosikan Cyber Monday melalui teknik pemasaran dari orang ke orang cuma bisa sukses di masa lalu. Terkadang, sebuah email dengan penulisan yang baik dapat menjadi lebih efektif daripada harus menghabiskan banyak waktu dengan teknik marketing biasa.

2. Gunakan media sosial untuk memancing pelanggan
Pesan gratis dan berbayar di situs-situs seperti Facebook, Twitter, dan Instagram selama masa liburan akan memicu orang-orang untuk melakukan pembelian khusus. Pertimbangkan insentif khusus seperti diskon, istilah pembiayaan yang menarik, harga waktu terbatas untuk meningkatkan minat, dan sebagainya untuk membuat pelanggan lebih tertarik lagi.

3. Perbarui website e-commerce dan halaman website
E-mail yang efektif dan kampanye media sosial Cyber Monday tidak akan berpengaruh jika halaman arahan website ataupun situs e-commerce mengecewakan. Sebelum menambahkan promosi kampanye tertentu, pastikan untuk meninjau dan memperbarui website e-commerce Anda.
 
4. Ramah ponsel
Sukses dengan penjualan online, Cyber Monday akan dibuat dengan ponsel, tablet, atau notebook. Pertimbangkan menghubungkan toko online Anda ke aplikasi yang user friendly atau pastikan bahwa itu adalah ponsel responsif. Dengan mobilitas orang di zaman sekarang, membuat aplikasi pada gadget sangat dibutuhkan.

5. Jangkau masyarakat dunia
Meskipun 75 persen penjualan Cyber Monday berasal dari AS, beberapa negara juga akan menjadi pasar yang memiliki prospek baik di masa depan. Negara berpotensi tersebut diantaranya Kanada, Inggris dan Australia. Namun, Brasil, Rusia, India, China dan Jepang juga perlu dipertimbangkan dalam potensi tersebut.
Sehingga, perlu dilakukan terjemah Website ke dalam beberapa bahasa dan kemampuan untuk menerima berbagai mata uang yang akan membuka aliran pendapatan baru.

Pro Kontra Kehadiran Bisnis Online Asing


Kehadiran Bisnis Online



Bisnis online asing yang masih terus bergulir, kehadirannya menimbulkan pro dan kontra dari berbagai pihak.

Kini giliran salah seorang pakar Teknologi dan Informasi Indonesia, Onno W. Purbo kepada Sindonews. Menurutnya, bagaimana respon dengan kehadiran bisnis online asing ini ke Indonesia dan menyikapi soal perpajakannya, pemerintah diminta harus tetap berpihak pada lokal.

"Maka dari itu perlu ada regulasi yang dibuat pemerintah, secepat mungkin, agar tidak lebih merugikan Indonesia," tegasnya.

Regulasi yang perlu diatur seperti untuk mengatur peredaran bisnis online (e-commerce) asing. Meskipun sulit menerapkannya, juga hendaknya pemerintah segera mengajukan Undang-Undang keamanan di sektor bisnis online.

Regulasi yang perlu dibuat, menurut Onno bukan sesuatu yang ujung-ujungnya mempersulit.

"Jujur saja sih kita kekurangan orang pinter karena kurikulumnya para kampus-kampus, mending ngajarin ekonomi dan sosial daripada teknik," ungkap Onno W. Purbo selaku Pakar Teknologi dan Informasi Indonesia saat dihubungi Sindonews, Rabu (26/11/2014).

Onno menilai, saat ini untuk membangun perusahaan harus memenuhi banyak persyaratan.

"Belum apa-apa sudah dimintai pajak ini itu, belum palakan. Jujur saja teman-teman saya lebih suka bikin perusahaan di Singapore. Soalnya di sana syarat mudah, gampang, nggak ribet belum lagi dikasih bebas pajak dulu," pungkasnya.

Sabtu, 20 Desember 2014

Pajak Bisnis Online Harus di Bawah Offline


Pajak Bisnis Online Harus di Bawah Offline



Wacana pemerintah untuk mengenakan pajak bisnis online mendapat beragam tanggapan dari pelaku industri tersebut. Salah satunya, pemain lama e-commerce, Bhinneka.com.

Muhamad Arif, Feature and Marketing Campaign Manager Bhinneka.com mengatakan, perusahaannya keberatan jika nantinya pemerintah resmi menarik pajak bagi bisnis online.

"Itu memberatkan. Pasti itu," ujar Muhamad Arif ditemui usai peluncuran Festival Belanja Online (FBO) di kawasan Sarinah, Jakarta, Selasa 25 November 2014.

Namun, sebagai pemain yang mendapat naungan dari asosiasi, Bhinneka.com menyerahkan sepenuhnya sikap untuk disampaikan kepada pemerintah.

"Kami kan sudah lama jadi pemain e-commerce. Kalau pemerintah sudah putuskan kebijakan ini, ya sudah. Kami berlindung di atas asosiasi," kata Arif pasrah.

Ia menambahkan, jika memang akan dikenakan pajak, sebaiknya pelaku bisnis online mendapat perbedaan dari pajak pelaku bisnis offline. Arif mengatakan, setidaknya pajak untuk bisnis online di bawah pajak offline.

"Sebaiknya di bawah 10 persen. Kan offline beda. Dia kan pakai tempat, sedangkan kami kan online, nggak pakai tempat," dalihnya.

Disebutkan, pengenaan pajak ke bisnis online juga memungkinkan perusahaan ini untuk menyesuaikan. Arif enggan menyatakan beban pajak online itu akan dikenakan ke konsumen. Bhinneka.com mengaku tetap akan mengedepankan pelanggan.

"Kami komitmen hanya yang terbaik kepada pelanggan. Kami pasti sesuaikan dengan pasar," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, pemerintah melalui Dirjen Pajak dikabarkan tengah menggodok aturan pajak e-commerce

Bisnis Online Dominasi Pengiriman JNE di Yogya

Bisnis Online Dominasi




 Sektor bisnis online atau e-commerce mendominasi pengiriman barang perusahaan ekspedisi dan distribusi Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) di Yogyakarta.

Head of Regional IV (DIY-Jawa Tengah) JNE, Marsudi mengatakan, tren bisnis saat ini memang mengarah pada e-commerce dengan pertumbuhan yang cukup tinggi. Kemajuan teknologi membuat konsumen lebih mudah mendapatkan produk dengan hanya melihat display barang di laman internet.

Hal ini terlihat dari total shipment dari wilayah DIY yang mencapai 7 ribu kiriman setiap hari, sekitar 75 persennya merupakan pengiriman dari pelaku bisnis online. Sementara untuk regional IV, total shipment perhari sudah mencapai 30 ribu kiriman atau dnegan volume lebih dari 30 ton perhari.

“Tren bisnisnya sekarang memang seperti itu. Orang sekarang tidak lagi mikirin datang ke toko hanya untuk membeli produk. Cukup lihat gambar, mereka sudah bisa berbelanja,” kata Marsudi, Rabu (17/12/2014).
Pengiriman sejauh ini masih didominasi dari pelanggan individual yang menjalankan bisnis online. Sedangkan untuk kalangan korporat ataupun bisnis ritel face to face jumlahnya sudah tersalip oleh pelanggan dari kalangan pebisnis online.

Kondisi tersebut menurutnya juga cukup berdampak pada angka pendapatan JNE dari produk layanan ekspedisi dan pengiriman barangnya.

Pertumbuhan bisnis JNE saat ini disebutkannya mencapai 40 persen dari tahun sebelumnya. Adapun jaringan outlet JNE di wilayah Yogyakarta sekarang mencapai 60-an unit yang tersebar di lima kabupaten/kota.
Pihaknya ke depan bakal semakin menyentuh lebih banyak wilayah kecamatan dan memperbanyak agen kemitraan atau sales point. Hal ini dilakukan untuk memperdalam penetrasi JNE di pasar logistik DIY.
“Arah pengembangan jaringan kami sekarang ini lebih mengarah ke luar kota atau masuk ke daerah-daerah. Karena dalam wilayah kota sudah cukup banyak jaringan yang berdiri. Hanya saja, mungkin nanti kami akan survei lokasi yang memiliki potensi logistik cukup terlebih dulu,” kata dia.

Bisnis Online Afiliasi


bisnis online dan program afiliasi terbaik

Bisnis online pada dasarnya sangat banyak yang bisa kita ikuti, mulai dari afiliasi, Content publisher, reseller, Dropship, Blogging, CPA, PPS dan lain sebagainya! akan tetapi dari sekian program bisnis online yang ada hanya program afiliasi yang menawarkan komisi terbesar! sebut saja afiliasi Hostagator,  yang di mana tugas seorang afiliasi adalah menjual paket hosting yang mereka miliki, dan jika seseorang membeli produk hosting melalui link afiliasi anda, kita akan mendapatkan komisi sebesar $50, akan tetapi jika kita berhasil menjual ratusan produk hostgator setiap bulannya, komisi kita akan bertambah menjadi dua kali lipat! dengan kata lain, jika anda cukup mahir di bisnis online program afiliasi adalah salah satu peluang bisnis yang sangat menguntungkan! akan tetapi bukan berarti sistem afiliasi tidak mempunyai kekurangan! dan kekurangan dari program afiliasi adalah kita hanya mendapatkan komisi tersebut satu kali, artinya jika seseorang menjadi pelanggan tetap vendor afiliasi, pembelian selanjut kita tidak mendapatkan komisi! meski pun ada beberapa afiliasi yang menawarkan produk komisi berulang, tapi pada umumnya sistem tersebut sangat jarang!

Saat ini kebanyakan para pelaku bisnis online mulai beralih kepada program program yang lebih mudah seperti Adsense, reseller, Dropship dan sebagainya, hal ini terjadi karena adanya batasan dari Google untuk tidak mengijinkan produk afiliasi bisa beriklan dengan menggunakan Google Adwords, beda pada masa awal tahun 2005, ketika setiap afiliasi bisa menggunakan adwords,  program afiliasi menjadi pilihan utama, karena jumlah komisi yang mereka dapatkan sangatlah besar jika dibandingkan dengan pengeluaran biaya periklanan!  akan tetapi yang menjadi sebab kenapa Google mengeluarkan kebijakan pelarangan pada produk produk afiliasi tertentu bukan karena ketidaksukaan Google akan tetapi lebih kepada banyaknya keluhan dan protes yang di kirimkan oleh Google karena pengiklan adwords menjual produk produk yang tidak sesuai dengan janjinya atau biasa disebut dengan missleading!

praktik bisnis seperti ini bisa dibilang sangat umum, karena ketatnya persaingan di dunia bisnis afiliasi sangat menakutkan! bagaimana tidak, coba bayangkan jika satu program afiliasi menawarkan komisi hingga $50 per penjualan produk dan berhasil menjual ratusan atau bahkan ribuan produk vendor, maka afiliasi tersebut bisa mendapatkan puluhan ribu dolar! Jika suatu bisnis bisa menjanjikan puluhan ribu dolar pastinya persaingan akan menjadi tidak sehat! mungkin secara kasat mata tidak terlihat tapi pada kenyataannya percayalah hal tersebut memang nyata terjadi!

tapi sejak pelarangan menggunakan Adwords, saat ini para pelaku bisnis online mulia beralih dengan menjadi konten publisher dan mengikuti program Adsense! Adsense bisa dibilang tidak terlalu sulit jika harus dibandingkan dengan program afiliasi, akan tetapi jika dilihat dari sisi komisi maka akan terlihat sangat jauh sekali! untuk bisa mendapatkan ratusan dollar saja, seorang publisher setidaknya harus memiliki situs dengan jumlah pengunjung mencapai ratusan ribu setiap bulannya, karena kalau tidak, maka pemilik situs tersebut hanya mendapatkan beberapa dolar saja! akan tetapi ada beberapa kelebihan program adsense yaitu mudah dan lebih stabil !

jika anda ingin mencoba program afiliasi saat ini banyak sekali network yang bisa anda ikuti, dan jika anda berhasil bukan tidak mungkin anda akan mendapatkan ribuan dolar! tentu saja jika anda cukup pintar untuk menjual produk vendor afiliasi! afiliasi yang sudah cukup terkenal diantara para pelaku bisnis salah satunya adalah Clickbank (produk Digital) CJ(produk real) Agoda(produk tiket pesawat dan tour travel), Amazon(produk real ), Hosgator, bluehost,hawkhost, godady, Namecheap (untuk produk produk hosting) dan lain sebagainya.

Demi Pajak, Setop Pembiayaan Afiliasi


Setop Pembiayaan Afiliasi



Menteri Keuangan Bambang P. S. Brodjonegoro meminta pelaku usaha yang punya unsur asing atau yang sahamnya mayoritas dari investor asing, untuk menghindari pembiayaan yang berafiliasi.

Menurutnya, perusahaan memang perlu melakukan ekspansi mengingat cost of fund berusaha juga tinggi, namun tak perlu dengan mengandalkan pembiayaan dari afiliasi.

Menkeu Bambang mengatakan dari segi pajak, peminjaman secara afiliasi karena akan menggerus profit. Selain itu, tak ada pajak yang dibayarkan ke pemerintah dan malah menguntungkan negara lain.

“Kami ingin usaha berjalan baik, semoga peminjaman berafiliasi tidak ada lagi," kata Bambang pada acara pelaporan Lalu Lintas Hasil Devisa (LLD), Devisa Hasil Ekspor (DHE), Laporan Bank Umum (LBU), dan Sistem Informasi Debitur di gedung Bank Indonesia, Selasa (2/12).

Bambang berharap pengusaha tidak melakukan rekayasa pajak karena hal tersebut malah merugikan mayoritas rakyat-rakyat Indonesia yang hidupnya ditopang oleh APBN. "Karena sumber penerimaan paling besar ke APBN berasal dari pajak," ujar Bambang.

Sebelumnya Menkeu meminta pelaku usaha di Indonesia untuk taat membayar pajak. Menurutnya, hal tersebut penting karena juga mampu membantu pemasukan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan dialokasikan untuk program-program pemerintah yang bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan kaum miskin di Indonesia.

"Karena kalau tidak, maka hal tersebut akan merugikan negara dan menyengsarakan masyarakat yang kurang beruntung," ujar Bambang.

Bambang mengatakan terdapat dua hal yang harus dihindari pengusaha terkait pajak, yaitu transfer pricing serta melakukan peminjaman yang terafiliasi.

"Saya ingin agar para pengusaha yang melaksanakan ekspor tidak melakukan transfer pricing. Saya imbau para pelaku usaha untuk melaksanakan kegiatan ekspor dengan cara yang benar. Karena transfer pricing adalah upaya merugikan negara, dan saya ingin penerimaan pajak kita tak terhambat oleh kegiatan transfer pricing tersebut" katanya.

Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Mulai Bisnis Online

Mulai Bisnis Online


saat ini merupakan sebuah fenomena yang terus berkembang. Banyak yang tertarik dan kemudian memutuskan untuk terjun pada bidang ini. Tidak sedikit yang berhasil, tetapi banyak juga yang gagal.

Beberapa hal memang dibutuhkan untuk dapat berhasil pada bisnis online. Tidak sedikit yang gagal bahkan ketika baru saja memulai bisnis. Mengapa begitu? Sebab kesalahan mereka justru dilakukan pada saat baru memulai bisnis tersebut.
Berikut beberapa kesalahan yang dilakukan oleh mereka yang baru memulai bisnis online seperti yang dilansir oleh Fizzle, Selasa (2/12/2014):

1. Menunggu terlalu lama untuk meluncurkan produk/layanan.
Ketika Anda mulai untuk blogging atau podcasting untuk menarik perhatian orang, maka harus dipastikan tidak lama setelah itu Anda akan meluncurkan sesuatu yang akan Anda jual. Tetapi, banyak juga yang telah melakukan blogging dan podcasting, tetapi setelah itu sama sekali tidak pernah menawarkan apapun untuk dijual.

2. Tidak mendengarkan pelanggan
Dengarkan semua aspirasi pelanggan. Bukan hanya yang positif saja, tetapi juga yang negatif. Banyak yang hanya mau mendengarkan respon positif saja, sehingga mereka tidak mengatahui apa kekurangan dari bisnisnya tersebut.

3. Tidak berbeda
Bisnis online adalah sebuah persaingan yang ketat. Jika Anda biasa saja dan tidak berbeda dengan yang lainnya, percayalah, Anda telah memulai awalan yang buruk.

4. Terlalu banyak berpikir
Berpikir, membuat konsep, berencana, hal-hal tersebut sangat baik. Tetapi, hanya dengan berpikir tidak akan membuat bisnis online Anda berjalan. Yang dibutuhkan adalah ekseskusi dari ide-ide tersebut.

5. Bekerja sendirian
Tidak ada satupun yang berhasil dalam bisnis tanpa bantuan orang lain. Kesalahan fatal adalah Anda terlalu bekerja sendirian dan tidak mempercayai orang lain. Padahal, Anda butuh bantuan dari pebisnis lain yang tingkatnya tidak jauh dengan Anda, dan membutuhkan mereka yang tingkatnya lebih di atas Anda untuk membagi pengalamannya saat memulai bisnis online.

Samsung Menjual 4 Perusahaan Afiliasinya


Menjual 4 Perusahaan Afiliasinya

Setelah Grup Samsung menjual sebagian perusahaan afiliasinya kepada Grup Hanhwa, restrukturisasi otonomi dunia bisnis kini menjadi disoroti.

Restrukturisasi dunia bisnis dengan melepas bidang usaha yang tidak menguntungkan dan memfokuskan diri pada bidang usaha yang menguntungkan telah menjadi pokok masalah.
Samsung telah menjual 4 perusahaan afiliasinya, Samsung Techwin, Samsung General Chemicals, Samsung Thales, dan Samsung Total Petrochemicals kepada Grup Hanhwa dan total harga saham keempat perusahaan ini mencapai 2 triliun won.

Penjualan perusahaan afiliasi Samsung ke perusahaan besar dalam negeri seperti ini baru dilakukan setelah 17 tahun sejak krisis keuangan tahun 1997.
Samsung sedang melakukan restrukturisasi terhadap anak perusahaannya sejak semester kedua tahun lalu. Mereka melepaskan perusahaan yang kurang memiliki daya saing dan kurang menghasilkan laba, lalu merestrukturisasi grupnya ke bidang usaha inti, yakni elektronik, perbankan dan jasa, serta konstruksi dan industri berat.

Dengan penjualan ini, Samsung akan bisa melepaskan bisnis non-intinya, sementara Hanhwa akan mampu meluaskan skala dan daya saingnya pada bidang industri pertahanan dan kimia.
Penjualan perusahaan afiliasi Samsung ini memiliki makna penting karena dilakukan secara otonomi. Selama ini kebanyakan konglomerat hanya memfokuskan diri memperbesar bidang usahanya dan restrukturisasi hanya dilakukan pemerintah secara paksa atau pada saat kondisi perusahaan memburuk.

Bersama dengan aksi Samsung ini dunia bisnis Korea Selatan tampak mulai melakukan restrukturisasi otonom yang kuat. Grup Hyundai sedang melakukan penggabungan anak perusahaannya di bidang industri berat. Grup Doosan pun telah menyelesaikan penjualan 20 merek produk konsumsinya dan menyusun kembali bidang usahanya yang berpusat pada industri berat.

Secara khusus seluruh bidang usaha minyak dan kimia telah mulai direstrukturisasi besar-besaran setelah transaksi antara Samsung dan Hanhwa tersebut.
Restruktursasi otonom ini dinilai positif karena dilakukan untuk memperkuat daya saing demi menjaga eksistensi perusahaan